Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Puisi Aku iri dengan Hujan

Kota Malang makin ribut dengan hujan tiap sore. mengganggu tapi aku menikmatinya. disaat hujan pun puisi ini dibuat. suara itu terdengar lembut berbenturan dengan atap menenangkan pikiranku satu per satu jatuh berebut seakan berbincang saling menatap menghasilkan suara yang terpadu rintik hujan ini baru saja turun menghasilkan aroma yang tak pernah ku lupa selalu ada angin disetiap hujan turun selalu ada aroma itu ketika pertama kali jatuh aku sendiri terpaku merasa iri pada hujan yang selalu ada guntur kemanapun air itu diturunkan

Bahagia ku Selamanya

aku SEPERTI berdiri tegak tapi tak pasti apa kakiku tampak? apa kakiku menapak? aku SEPERTI berjalan melangkah tanpa tujuan langkah ini jauh tak peduli ku sudah berpeluh aku SEPERTI terbang terbang jauh melayang terbayang tak akan kembali  turun ke bumi aku memang tak ada anggap saja begitu jiwaku sudah terbawa oleh malaikat yang merindu